Selasa, 24 Februari 2009

Mempersiapkan Diri untuk Akherat dan Mengikuti Perintah Allah

Hidup di dunia ini hanya dikatakan singgah sebentar atau peribahasa Jawa mengatakan "urip iku mung mampir ngombe". Maknanya hidup di dunia ini hanya sebentar. Saking sebentarnya diibaratkan seperti hanya mampir untuk minum saja. Sayang waktu yang sesaat itu tidak diisi dengan mengumpulkan bekal bagi perjalanan yang lebih panjang dan kekal di akherat nanti. Imam Ali bin Abi Thalib memberi nasehat pada kita tentang mempersiapkan diri untuk akherat seperti berikut:
Allah mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan memahami perasaan-perasaan batin. la meliputi segala sesuatu. la menaklukkan segala sesuatu dan menguasai segala sesuatu. Hendaklah setiap orang di antara Anda sekalian mengerjakan apa yang harus dilakukannya selama hari-hari kehidupannya sebelum datangnya maut, selagi hari luangnya sebelum hari sibuk, selagi bernafas sebelum terburu oleh kelemasan, hendaklah ia menyediakan bagi dirinya dan untuk perjalanannya, dan mengumpul bekal dari tempat persinggahannya untuk tempat kediamannya. Maka ingatlah akan Allah, wahai manusia, tentang apa yang telah la minta kepada Anda dalam Kitab-Nya untuk diperhatikan, dan tentang hak-hak-Nya yang telah la amanatkan kepada Anda. Sesungguhnya Allah Yang Mahasuci tidak menciptakan Anda dengan sia-sia dan tidak meninggalkan Anda tanpa kendali, dan tidak pula membiarkan Anda dalam kejahilan dan kegelapan. la telah membataskan apa yang harus Anda tinggalkan, mengajarkan kepada Anda tentang amal perbuatan Anda, menetapkan ajal Anda, me-nurunkan kepada Anda Al-Qur'an yang menerangkan segala sesuatu, dan membuat Nabi-Nya hidup di kalangan Anda selama waktu panjang sampai la menyelesaikan baginya dan bagi Anda pesan yang dikirimkan melalui Al-Qur'an, yakni agama yang diridai-Nya, dan menjelaskan melalui beliau perbuatan baik dan perbuatan buruknya, larangan-larangan dan perintah-perintah-Nya.
la telah menyampaikan argumen-argumen dan alasan-alasannya pada Anda. la mengajukan kepada Anda janji-janji-Nya dan memperingatkan Anda akan hukuman yang keras. Karena itu maka Anda harus memperbaiki diri selama hari-hari sisa Anda dan berlaku sabarlah di hari-hari ini. Hari-hari ini lebih sedikit dibandingkan dengan banyak hari di mana Anda telah menunjukkan kelalaian dan ketidakpedulian terhadap peringatan. Jangan biarkan waktu menguasai diri Anda, karena ia akan menempatkan Anda di jalan orang-orang zalim dan janganlah (hidup) seenaknya karena ini akan mendorong Anda kepada dosa.
Wahai hamba Allah! Penasihat yang terbaik bagi dirinya sendiri ialah orang yang paling taat kepada Allah. Tertipulah orang yang menipu dirinya sendiri. Diirilah orang yang keimanannya selamat. Beruntunglah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain, dan celakalah orang yang menjadi mangsa hawa nafsunya. Hendaklah Anda ketahui bahwa kemunafikan yang paling kecil pun adalah seperti syirik, dan berkawan dengan orang yang mengikuti hawa nafsunya adalah kunci kepada kelalaian agama, dan adalah tempat kedudukan iblis.
Berjaga-jagalah terhadap kepalsuan (dusta) karena kepalsuan bertentangan dengan keimanan. Orang yang jujur berada di ketinggian penyelamatan dan khormatan, sedang si pembohong berada di tepi kehinaan dan kenistaan. Janganlah menaruh iri hati, karena iri hati memakan iman sebagaimana api menelan kayu kering. Jangaplah mendengki, karena dengki adalah pengikis (kebajikan). Dan ketahuilah bahwa hawa nafsu melalaikan akal, mengubah ingatan menjadi lalai. Anda harus membatilkan hawa nafsu karena ia merupakan tipuan, dan orang yang dikuasai hawa nafsu berada dalam tipuan. •

Tidak ada komentar:

Posting Komentar